WISE WORDS


MANAJEMEN HATI
Hampir setiap orang tentu pernah mengalami sakit hati dalam hidupnya. Baik dalam keluarga, berteman, maupun bermasyarakat. Sebagaimana sifat sedih dan gembira, rasa yang satu ini adalah suatu kewajaran dalam hidup manusia. Apalagi, mengingat manusia adalah mahluk sosial, yang dalam setiap interaksinya tidak lepas dari kekhilafan.
Sebab-sebab datangnya perasaan ini pun bermacam-macam. Dari masalah sepele hingga masalah besar, dapat menjadi pemicunya. Misalnya berawal dari perbedaan pendapat, adanya konflik atau ketidakcocokan, hingga iri dan dengki. Bila perasaan ini dibiarkan terlalu lama bercokol dalam hati, maka tidak sehatlah hati itu. Pemiliknya pun akan stress dan jauh dari keceriaan. Lebih jauh lagi, hal itu bisa menjauhkan manusia dari Rabb-Nya. Na’udzubillaahi mindzaalik.
Bagaimana memenej rasa sakit hati, agar tidak membuahkan dosa dan azab-Nya bagi kita sendiri? Allah dan Rasul-Nya telah mengajarkan kiat-kiat tersendiri yang dapat menjadi penawar, bila diamalkan. Apa sajakah itu?
Muhasabah (Koreksi Diri)
Sebelum kita menyalahkan orang lain, seharusnyalah kita melihat diri kita sendiri. Bisa jadi kita merasa tersakiti oleh saudara kita, padahal ia tak bermaksud menyakiti. Cobalah bertanya pada diri sendiri, mengapa saudara kita sampai bersikap demikian. Jangan-jangan kita sendiri yang telah membuat kesalahan.
Menjauhkan diri dari sifat iri, dengki dan ambisi
Iri, dengki dan ambisi adalah beberapa celah yang menjadi pintu bagi syetan untuk memasuki hati manusia. Ambisi yang berlebihan, dapat membuat seseorang buta dan tuli. Bila tidak dilandasi iman, seorang yang ambisius cenderung akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan ambisinya.
Demikian sifat iri dan dengki. Sifat ini berasal dari kecintaan terhadap hal-hal yang bersifat materi, kehormatan dan pujian. Manusia tidak akan tenang bila dalam hatinya ada sifat ini. Manusia juga tak akan pernah bisa bersyukur, karena selalu merasa kurang. Ia selalu memandang ke atas, dan seolah tidak rela melihat orang lain memiliki kelebihan atas dirinya. Maka hapuslah terlebih dahulu sikap cinta dunia, sehingga dengki pun sirna.
Rasulullah bersabda, “Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang. Yaitu orang yang diberi harta oleh Allah, kemudian memenangkannya atas kerakusannya di jalan yang benar. Dan orang yang diberi hikmah oleh Allah, kemudian memutuskan persoalan dengannya dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Menjauhkan diri dari sifat amarah dan keras hati
Bila marah telah timbul dalam hati manusia, maka kadang manusia bertindak tanpa pertimbangan akal. Jika akal sudah melemah, tinggallah hawa nafsu. Dan syetan pun semakin leluasa melancarkan serangannya, lalu mempermainkan diri manusia. Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin menyebutkan bahwa Iblis pernah berkata, “Jika manusia keras hati, maka kami bisa membaliknya sebagai anak kecil yang membalik bola.”
Menumbuhkan sifat pemaaf
“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”  Demikian firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf: 199.
Allah sang Khaliq saja Maha Pemaaf terhadap hamban-Nya. Tak peduli sebesar gunung atau sedalam lautan kesalahan seorang hamba, jika ia bertaubat dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan membukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Kita sebagai manusia yang lemah, tidak sepantasnya berlaku sombong, dengan tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, sebelum ia meminta maaf. Insya Allah, dengan begitu, hati akan lebih terasa lapang.
Rasulullah bersabda, “Bertakwalah kepada Allah dimana engkau berada, tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan, niscaya kebaikan tersebut menghapus kesalahan tersebut, dan pergaulilah manusia dengan ahlak yang baik.” (HR. Hakim dan At-Tirmidzi)
Husnudhdhan (berprasangka baik)
Allah berfirman, “Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan jangalah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat : 12)
Adakalanya seorang muslim berburuk sangka terhadap seorang muslim lainnya sehingga ia melecehkan saudaranya. Ia mengatakan yang macam-macam tentang saudaranya, dan menilai dirinya lebih baik. Tentu, itu adalah hal yang tidak dibenarkan. Akan tetapi, hendaknya setiap muslim harus mawas diri terhadap titik-titik rawan yang sering memancing tuduhan, agar orang lain tidak berburuk sangka kepadanya.
Menumbuhkan Sikap Ikhlas
Ikhlas adalah kata yang ringan untuk diucapkan, tetapi cukup berat untuk dilakukan. Orang yang ikhlas dapat meniatkan segala tindakannya kepada Allah. Ia tidak memiliki pamrih yang bersifat duniawi. Apabila Allah mengujinya dengan kenikmatan, maka ia bersyukur. Bila Allah mengujinya dengan kesusahannya pun ia bersabar. Ia selalu percaya bahwa Allah akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi hambanya.
Orang yang ikhlas akan lebih mudah memenej kalbunya untuk selalu menyerahkan segalanya hanya kepada Allah. Hanya kepada-Nyalah ia mengantungkan harapan.
Nah pembaca, bila anda sedang dilanda sakit hati, cobalah amalkan kiat diatas. Insya Allah, beban hati akan berkurang. Dada anda pun terasa lapang. Insya Allah.
Maraji’ :
  • Minhajul Qashidin. Ibnu Qudamah
  • Minhajul Muslim. Abu Bakr Jabir Al-Jazairi
Sumber : Majalah Nikah edisi 6/I/2002. hal. 32-33
  • Dalam sebuah hadits dinyatakan, pada suatu ketika datanglah seseorang kepada Ibnu Ma’ud r.a, sahabat Rasulullah saw, untuk meminta nasihat. Wahai Ibnu Mas’ud, “ujarnya“ "berilah nasihat yang dapat kujadikan obat bagi jiwaku yang sedang dilanda kecemasan dan kegelisahan. Dalam beberapa hari ini aku merasa tidak tentram.Jiwaku gelisah dan pikiran pun serasa kusut, makan tak enak, tidur pun tidak nyenyak.”
  • Mendengar hal itu, Ibnu Mas’ud kemudian menasehatinya “Kalau penyakit seperti itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat, yaitu ke tempat orang membaca Al Qur’an, kau baca Al Qur’an atau dengarkanlah baik-baik orang yang membacanya; atau pergilah ke majelis pengajian yang mengingatkan hati kepada Allah; atau carilah waktu dan tempat yang sunyi, kemudian berkhalwatlah untuk menyembah-Nya, misalnya di tengah malam buta, ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, memohon ketenangan jiwa, ketentraman pikiran dan kemurnian hati kepada-Nya. Seandainya jiwamu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah kepada Allah agar diberi hati yang lain karena hati yang kau pakai itu bukanlah hatimu.




·         Juni 29, 2007
·         Setelah “off” beberapa minggu karena banyak kesibukan di kantor dan pribadi, akhirnya hari ini saya sempat memberi update pada Mutiara Dalam Kata.
·         Posting hari ini saya ambil dari iklan Shell di majalah Fortune edisi 25 Juni 2007. Iklan yang unik dan menarik ini diberi judul: SAY NO TO NO. Kalau diartikan adalah “Katakan Tidak Pada Tidak”. Iklan ini berlatar-belakang sebuah papan tulis besar penuh tulisan (iklan ini menggunakan 2 halaman majalah). Di halaman sebelah kiri, ada artikel pendek yang akan saya share di sini. Sementara itu halaman di sebelah kanan menunjukan seorang wanita sedang menulis menghadap papan.
·         Tulisan pendek di halaman sebelah kiri itu adalah sebagai berikut:
·         Isn’t it high time someone got negative about negativity? Yes it is. Look around. The world is full of things that, according to nay-sayers, should never have happened.
·         “Impossible.”, “Impractical.”, “No.”
·         And yet, “yes.”
·         Yes, continents have been found. Yes, men have played golf on the moon. Yes, straw is being turned into biofuel to power cars.
·         Yes, yes, yes.
·         What does it take to turn no into yes? Curiosity. An open mind. A willingness to take risks. And, when the problem seems most insoluble, when the challenge is hardest, when everyone else is shaking their heads to say: let’s go.
·         Real energy solutions for the real world.
·         www. shell.com/ realenergy.
·         Kalau ditranslasikan:
·         Bukankah sekarang lagi trendi bagi seseorang untuk bersikap negatif tentang hal-hal yang negatif? Jawabannya YA.
·         Baca entri selengkapnya »
·         http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gif& Komentar | http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifKesuksesan, Pengembangan Diri | http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Juni 11, 2007
·         “The mathematics of high achievement can be stated by a simple formula. Begin with a dream. Divide the problems and conquer them one by one. Multiply the exciting possibilities in your mind. Substract all the negative thoughts to get started. Add enthusiasm. Your answer will be the attainment of your goal.” ~ Robert H. Schuller
·          ”Matematika untuk prestasi tinggi dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang sederhana. Mulailah dengan sebuah cita-cita/ tujuan/ mimpi. Bagilah masalah-masalah yang ada menjadi bagian-bagian kecil dan taklukkanlah satu demi satu. Kalikanlah dengan kemungkinan-kemungkinan yang positif dalam pikiran anda. Kurangkanlah semua pikiran-pikiran yang negatif untuk memulai. Tambahkanlah antusiasme. Jawabannya adalah pencapaian cita-cita/ tujuan/ mimpi anda.”
·         Menarik bukan slogan di atas? Slogan tersebut datang dari Robert H. Schuller dalam bukunya Hours Of Powers. Semoga berguna bagi para pembaca untuk memulai perhitungan prestasi tinggi anda.
·         Ingatlah selalu untuk memulai dengan sebuah cita-cita, sebut saja cita-cita W. Kemudian bagi masalah-masalah yang dihadapi menjadi bagian-bagian kecil yang mudah untuk diatasi dan taklukkanlah semuanya satu per satu. Walaupun terkesan sederhana, langkah pemecahan yang satu ini sangat penting. Sering kali kita cepat menyerah ketika menemui masalah-masalah yang terkesan sulit karena ukurannya besar. Namun, jika kita berani mengambil satu langkah saja ke depan dengan membagi masalah-masalah tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang bisa kita taklukan, kita akan terkejut melihat masalah yang besar tersebut akan dengan mudah dipecahkan. Hasil pembagian ini adalah bilangan X.
·         Kemudian kalikanlah bilangan X ini dengan kekuatan pikiran kita yang akan menghasilkan daya kreativitas tinggi untuk menghasilkan kemungkinan-kemungkinan positif lainnya yang berkaitan dengan tujuan/ cita-cita kita. Hasil perkalian ini adalah bilangan Y.
·         Selanjutnya, kita kurangi bilangan Y ini dengan cara menghilangkan semua pikiran-pikiran negatif yang akan menghambat proses mulainya pencapaian prestasi kita. Sekarang kita dapatkan bilangan Z.
·         Akhirnya, tambahkanlah  bilangan Z ini dengan antusiasme. Hasil akhirnya adalah tercapainya cita-cita anda….Semoga berguna dan selamat mencoba…~
·         http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gif& Komentar | http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifKesuksesan, Pengembangan Diri | http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Juni 10, 2007
·         “Change is inevitable, growth is intentional.” ~ Glenda Cloud
·         “Perubahan itu tidak bisa dihindari, pertumbuhan/ perkembangan itu dilakukan secara disengaja.”
·         Di era globalisasi, perubahan secepat kilat terjadi di segala aspek kehidupan. Perubahan disini bisa diartikan kemajuan atau juga kemunduran. Dari sudut pandang kita sebagai seorang individu, perubahan yang terjadi di sekeliling kita tidak bisa kita hindari. Setiap tahun, bulan, minggu, hari, jam bahkan setiap detik, kemajuan di aspek tertentu akan ditemani dengan memunduran di aspek lainnya.
·         Yang ditekankan oleh Glenda Cloud di sini adalah bagaimana kita menyikapi dan menindak-lanjuti perubahan-perubahan yang terjadi di sekeliling kita. Kita bisa menjadi seorang penonton yang secara pasif menyaksikan perubahan-perubahan tersebut.
·         Atau, kita bisa secara aktif memilih menjadi seorang pemain di ajang globalisasi ini dengan menyikapi dan menindak-lanjuti perubahan-perubahan tersebut secara positif dan proaktif…~
·         http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gif& Komentar | http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifPengembangan Diri | http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Akar dan Sayap….
·         Juni 8, 2007
·         It’s been a while since my last post. Phew…I guess time really flies in the mids of my hectic life of being an engineer. Haha, I just came back from Bangkok for a business trip yesterday night and was in office today. And now, here I am…..
·         Anyway, postingan hari ini saya ambil dari puisi yang ditulis oleh Denis Waitley, seorang filsuf di bidang kesuksesan dan prestasi yang maksimum masa kini.
·          
·         Roots and WingsRoots and Wings (A Child’s Bedtime Song)
·         If I had two wishes, I know what they would be
I’d wish for Roots to cling to, and Wings to set me free;
·         Roots of inner values, like rings within a tree, and Wings of independence to seek my destiny.
·         Roots to hold forever to keep me safe and strong,
To let me know you love me, when I’ve done something wrong;
·         To show me by example, and help me learn to choose,
To take those actions every day to win instead of lose.
·         Just be there when I need you, to tell me it’s all right,
To face my fear of falling when I test my wings in flight;
·         Don’t make my life too easy, it’s better if I try,
And fail and get back up myself, so I can learn to fly.
·         If I had two wishes, and two were all I had,
And they could just be granted, by my Mom and Dad;
I wouldn’t ask for money or any store-bought things,
·         The greatest gifts I’d ask for are simply Roots and Wings.
·         Yang kalau ditranslasikan:
·         Baca entri selengkapnya »
·         http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gif& Komentar | http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifTentang Hidup | http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Sebersih Kristal….
·         Mei 31, 2007
·         Crystal ClearPosting hari ini disarikan dan diterjemahkan dari artikel berjudul: Developing Clarity for Phenomenal Success (Mengembangkan Kejelasan untuk Kesuksesan yang Luar Biasa) yang ditulis oleh Mark Victor Hansen. Mark Victor Hansen , bersama Jack Canfield, adalah pencetus ide dan pengarang buku-buku seri Chicken Soup for the Soul.
·          
·         Mengembangkan Kejelasan untuk Kesuksesan yang Luar Biasa
·         Ketika anda bertanya pada rekan anda, hidup seperti apa yang mereka inginkan, jawaban yang biasa diberikan adalah: “Saya ingin hidup bahagia.” Kita semua ingin hidup bahagia, tetapi ini belum begitu spesifik. Orang yang hidup di sebuah pondok dari rumput, di tengah hutan, hanya mengenakan dedaunan sebagai pakaiannya bisa hidup bahagia. Jika inilah yang anda inginkan, tidak masalah. Tetapi, sedikit orang yang saya kenal akan puas dengan gaya hidup yang demikian.
·         Tidak ada dua orang di planet ini mendefinisikan kebahagiaan, cinta atau kesuksesan secara sama. Kita perlu mendefinisikan hal-hal ini bagi kita dan menentukan apa yang kita inginkan untuk mendapatkan hidup yang sempurna. Jika kita tidak tahu apa yang kita inginkan, bagaimana kita bisa mendapatkannya?
·         Kita perlu untuk lebih spesifik dengan hasrat kita. Kita perlu memperkembangkan sebuah gambaran tentang hidup yang kita inginkan yang jelas dan ringkas. Hanya dengan demikian kita dapat mewujudkan hidup yang kita impikan menjadi sebuah kenyataan.
Baca entri selengkapnya »
·         http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gif& Komentar | http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifPengembangan Diri | http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Mei 30, 2007
·         Hari ini kita kembali meninjau pidato penuh inspirasi dari Pak Subroto Bagchi, seorang Chief Operating Officer dari MindTree Consulting, India. Sampai saat ini, sudah ada 4 poin penting disarikan dari pidato beliau. Kali ini, mari kita beranjak ke pelajaran ke lima.
·         Dalam pidatonya, beliau mengatakan:
·         Imagination is everything. If we can imagine a future, we can create it, if we can create that future, others will live in it. That is the essence of success.
·         Yang berarti:
·         “Imajinasi adalah segalanya. Jika kita dapat berimajinasi tentang masa depan, kita dapat menciptakannya. Jika kita dapat menciptakan masa depan itu, orang lain akan tinggal di dalamnya. Inilah intisari dari kesuksesan.”
·         Dari pernyataan beliau, terlihat jelas bahwa beliau menekankan betapa pentingnya daya imajinasi. Imajinasi adalah segalanya. Coba kita renung sejenak. Kehidupan manusia di segala aspek hingga detik ini lahir terlebih dahulu di dalam otak orang-orang dimasa lalu, melalui daya imajinasi mereka yang konstruktif dan positif. Kata kuncinya adalah: Konstruktif dan Positif.
·         Setiap manusia secara tidak sadar telah menggunakan daya imajinasinya setiap hari. Yang membedakan antara orang yang sukses dan yang belum sukses adalah kontrol. Mereka yang sukses mampu mengontrol dan mengarahkan daya imajinasi mereka ke hal-hal yang konstruktif dan positif tentang masa depan mereka.
·         Dalam bukunya, The Seven Habits of Highly Effective People, Stephen Covey juga menekankan pentingnya daya imajinasi melalui Habit kedua, yaitu: Begin With the End in Mind atau mulailah dengan membayangkan “akhir” dari suatu aktivitas di otak kita.
·         Daya imajinasi, sekali lagi, sangatlah penting karena skil ini sangat membantu kita menentukan tujuan/ goal kita, sejelas-jelasnya dan sedetil-detilnya. Semakin jelas dan detil kita dapat “melihat” tujuan akhir kita dalam kepala kita, semakin tinggi peluang kita untuk mencapainya. Namun di sisi lain, kita pun dituntut untuk dapat secara sadar dan bertanggung jawab mengontrol dan mengarahkan imajinasi-imajinasi kita ke hal-hal yang konstruktif dan positif yang berkaitan dengan masa depan kita….
·         http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gif& Komentar | http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifKesuksesan | http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Mei 27, 2007
·         “Anda tidak dapat memilih bagaimana anda akan mati. Atau kapan. Anda hanya dapat memilih bagaimana anda akan menjalani hidup. Sekarang.” ~ Joan Baez
·         “You don’t get to choose how you’re going to die. Or when. You can only decide how you’re going to live. Now.”

Kata-kata mutiara hari ini datang dari Joan Baez, seorang penyanyi dan pengarang lagu dari Amerika Serikat. Website resmi beliau dapat dikunjungi di sini.
·         Beliau menekankan kenyataan yang paling mendasar dalam hidup, bahwa kita memang tidak akan bisa menentukan kapan dan bagaimana kita beranjak dari dunia ini. Kapan dan bagaimana kita pergi dari dunia ini adalah sesuatu yang diluar kontrol kita sebagai manusia.
·         Karena itu, akan jauh lebih baik jika kita memfokuskan pikiran dan usaha kita ke hal-hal yang di dalam kontrol kita sebagai manusia. Bagaimana kita menjalani hidup kita sekarang adalah sesuatu hal dimana kita memiliki kontrol penuh.
·         Karena kita hanya memiliki satu hidup (setidaknya di bumi ini), mengapa tidak kita isi hidup kita dengan hal-hal yang berguna, hal-hal yang baru, menarik dan memperkaya pengalaman kita. Mengapa tidak kita coba untuk mengetahui sampai sejauh mana kita dapat melangkah. Sampai sejauh mana kita dapat belajar. Dan lain-lain….
·         Maka dari itu, mulailah untuk seize the day dan ini dimulai sekarang…~
·         http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gif1 Komentar | http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifTentang Hidup | http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Mei 24, 2007
·         “Kontes yang sebenarnya adalah selalu antara apa yang sudah anda lakukan dan apa yang mampu anda lakukan. Anda mengukur diri anda terhadap anda sendiri dan bukan terhadap orang lain.”
·         Itu lah yang dikatakan oleh Geoffrey Gaberino, seorang perenang estafet gaya bebas dari USA, yang mendapatkan medali emas di Olimpiade musim panas tahun 1984.
·         “The real contest is always between what you’ve done and what you’re capable of doing. You measure yourself against yourself and nobody else.” ~ Geoffrey Gaberino
·         Pesan beliau adalah bagi kita untuk selalu ingat kalau hidup kita bak sebuat kontes, antara dua orang saja, yakni diri kita saat ini dan diri kita yang mungkin jika kita berhasil mencapai suatu cita-cita/ tujuan hidup.
·         Beliau juga berpesan supaya kita tidak membandingkan diri kita dengan orang lain, karena:
·         1/ secara tidak sadar, kita menggunakan orang lain tersebut sebagai sumber motivasi kita. Jika orang tersebut tiba-tiba tiada, maka kita akan hilang arah dan kehilangan sumber motivasi.
·         2/ kita akan selalu dikecewakan oleh kenyataan bahwa akan selalu ada orang lain yang “lebih” dari diri kita saat ini.
·         Oleh karena itu, gunakanlah diri anda sendiri sebagai tolok ukur. Dengan demikian, anda akan terus mendapatkan sumber motivasi dan inspirasi secara otomatis dari dalam diri anda sendiri setiap kali anda mencapai suatu cita-cita/ tujuan, tidak masalah seberapa kecil hal itu.
·         Ingatlah selalu, hidup ini adalah sebuah kontes, kontes yang amat penting sekali bagi diri anda. Kontes ini akan kekal adanya selama anda masih bernafas di dunia ini. Hanya ada dua peserta dalam kontes ini, diri anda adalah salah satunya. Sebelum kontes dimulai, tentukanlah siapa satu peserta lainnya. Tugas anda, mengalahkan peserta tersebut. Setelah anda berhasil memenangkan kontes ini, beristirahatlah sejenak. Setelah anda siap, tentukanlah satu peserta lainnya untuk berkontes. Dan begitu seterusnya. Dengan demikian, kita akan menjadikan hidup kita sebuah perjalanan menarik tak terlupakan yang penuh kemenangan dan kesuksesan…~
·         http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gifLeave a Comment » | http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifPengembangan Diri | http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Mei 22, 2007
·         Hari ini akan diulas pelajaran ke-4 yang diambil dari pidato penuh makna Pak Subroto Bagchi, seorang Chief Operating Officer di MindTree Consulting, India. Pidato lengkapnya dapat dibaca di sini.
·         “Till date, I measure my success in terms of that sense of larger connectedness. ~ Subroto Bagchi
·         “Sampai saat ini, saya mengukur kesuksesan dengan merasakan koneksi dengan sesuatu yang lebih besar.”
·         Kata-kata beliau di atas dilatarbelakangi oleh pengalaman yang beliau dapat ketika masi kecil. Pada saat itu, beliau harus mengikuti sang ibu yang berpindah ke kota lain untuk menemani abang beliau yang menjadi guru di kota tersebut. Pada tahun 1965, India akan berperang dengan Pakistan. Sang ibu, yang sudah menderita katarak pada matanya, merasa penting sekali pada saat itu untuk mengikuti berita tentang hubungan antara kedua negara tersebut. Karena kelainan pada matanya dan karena ada perbedaan bahasa antara bahasa asli sang ibu dengan bahasa di daerah tersebut, sang ibu pun meminta Pak Subroto Bagchi untuk membacakan koran setiap pagi, dari halaman awal sampai akhir.
·         Baca entri selengkapnya »
·         http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/speech_bubble.gifLeave a Comment » | http://s2.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/documents.gifKesuksesan | http://s3.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/permalink.gifPermalink
http://s1.wordpress.com/wp-content/themes/pub/contempt/images/blog/figure_ver1.gifDitulis oleh braincellaneous
·        

·         Mei 21, 2007
·         “You can complain because roses have thorns, or you can rejoice because thorns have roses” ~Zig Ziglar
·         “Anda bisa mengeluh karena bunga mawar berduri, atau anda bisa bergirang karena duri memiliki bunga mawar.”
·         Slogan di atas datang dari Zig Ziglar, seorang pengarang buku yang sukses. Beliau juga adalah seorang pembicara tentang motivasi dan seorang ahli dibidang penjualan.
·         Red RoseZig Ziglar dengan slogan di atas mencoba menekankan konsep pemikiran secara positif (positive thinking). Dua orang dapat berpendapat yang jauh berbeda tentang suatu benda atau suatu kejadian yang sama. Yang satu bisa memusatkan perhatiannya ke hal-hal yang negatif yakni mengeluh tentang mawar yang berduri. Di sini yang menjadi pusat pemikiran justru durinya. Yang lain bisa memusatkan perhatiannya ke hal-hal yang justru positif yakni bergirang karena duri memiliki bunga mawar. Kali ini, yang menjadi pusat pemikiran adalah bunga mawarnya. Kedua-duanya membicarakan sebuah objek yang sama, tetapi memiliki sudut pandang yang jauh berbeda.
·         Dalah hidup, kemampuan untuk melihat segala sesuatu dari kaca mata yang positif adalah sangat penting untuk dimiliki dan terus dikembangkan oleh setiap orang yang ingin bertumbuh dalam hidupnya.
·         Anda dapat membayangkan apa saja yang mungkin didapat jika anda memusatkan perhatian anda pada hal-hal berikut ini:
·         1. Kesempatan daripada masalah.
·         2. Kekuatan/ kelebihan daripada kelemahan diri anda.
·         3. Apa yang dapat anda lakukan daripada apa yang tidak dapat anda lakukan.
·         Tentunya anda akan menemukan lebih banyak lagi hal-hal yang mungkin anda dapat dengan memilih untuk berpikir secara positif. Kata kunci di sini adalah “memilih“, karena kemampuan untuk melihat duri yang memiliki mawar bukan sesuatu talenta, melainkan sesuatu skil yang dapat dikembangkan, tidak masalah siapa anda atau apa yang anda kerjakan sekarang.
·         Maka dari itu, bergiranglah karena duri pun memiliki bunga mawar yang indah! ~ 



DETIK DETIK LAHIRNYA HW
Pada suatu hari (Ahad) KH. Ahmad Dahlan memanggil beberapa guru Muhammadiyah : Bp. Somodirdjo (Mantri Guru Standart School Suronatan), Bp. Syarbini dari sekolah Muhammadiyah Bausasran dan seorang lagi dari Sekolah Muhammadiyah Kota Gede.
KH. Ahmad Dahlan berkata kira-kira demikian :
“Saya tadi pagi di Solo sepulang dari Tabligh sampai di muka Pura Mangkunegaran di alun-alun Surakarta melihat anak-anak baris-berbaris, sebagian bermain-main, semuanya berpakaian seragam, baik sekali! Apa itu??”.
Bp. Somodirjo menjelaskan bahwa itu adalah Pandu Mangkunegaran yang namanya JPO (Javaanche Padvinderij Organisatie) ialah suatu gerakan pendidikan anak-anak diluar sekolah dan rumah.
Mendengar keterangan tersebut KH. Ahmad Dahlan menyambut :
“Alangkah baiknya kalau anak-anak keluarga Muhammadiyah juga dididik semacam itu untuk leladi menghamba kepada Allah, selanjutnya beliau mengharap kepada para guru untuk mencontoh gerakan pendidikan itu”.
Bp. Somodirdjo dan Bp. Syarbini mempelopori mengadakan persiapan – persiapan akan mengadakan gerakan pendidikan untuk anak-anak diluar sekolah dan rumah. Mula-mula yang digerakkan untuk latihan adalah para guru-guru sendiri dulu. Pendaftaran dimulai dan latihan pun diadakan di SD Muhammadiyah Suronatan tiap Ahad Sore. Latihan meliputi baris-berbaris, bermain tambur dan olahraga, kemudian ditambah dengan PPPK dan kerohanian. Bp. Syarbini adalah seorang pemuda yang pernah mendapat pendidikan kemiliteran melatih baris-berbaris. Banyak pemuda yang tertarik sehingga pengikut latihan semakin banyak. Akhirnya diadakan penggolongan yakni golongan dewasa dan anak-anak.

PADVINDER MUHAMMADIYAH
Tahun 1918 adalah saat Gerakan Hizbul wathan melangkahkan langkahnya yang pertama dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Nama tersebut semakin populer. Untuk pengawasan Gerakan padvinder Muhammadiyah ini diserahkan kepada Muhammadiyah bagian sekolahan. Oleh Muhammadiyah bagian sekolahan tersebut dibentuklah pengurus sebagai berikut :
Ketua : H. Muchtar
Wakil Ketua : H. Hadjid
Sekretaris : Somodirdjo
Keuangan : Abdul Hamid
Organisasi : Siradj Dahlan
Komando : Sjarbini dan Damiri
Untuk memajukan gerakan tersebut, direncanakan akan mengadakan studi ke JPO Solo. Agar kunjungan ke JPO Solo tersebut meriah, bagian sekolahan mengusahakan uniform, kemeja drill kuning dan kemeja drill biru, sedang untuk setangan leher untuk mudahnya menggunakan kacu yang banyak dijual ialah kacu merah berbintik hitam.
Kedatangan Padvinder Muhammadiyah menggemparkan kota Solo. Di lapangan mangkunegaran diadakan demonstrasi-demonstrasi dan macam-macam permainan sebagai perkenalan. Padvinder Muhammadiyah mendapat pelajaran yang sangat berharga dalam kunjungan ke JPO Solo.

NAMA HIZBUL WATHAN
Sepulang dari kunjungan ke JPO Solo tersebut dibicarakan nama dari Padvinder Muhammadiyah. Di rumah Bp. H. Hilal Kauman, RH. Hadjid mengajukan nama yang dianggap cocok pada waktu itu yaitu HIZBUL WATHAN, yang berarti Pembela Tanah Air. Hal ini mengingat adanya pergolakan-pergolakan di luar negeri maupun di dalam negeri yaitu masa berjuang melawan penjajah Belanda.
Nama HIZBUL WATHAN sendiri berasal dari nama kesatuan tentara Mesir yang sedang berperang membela tanah airnya. Dengan kata sepakat nama HIZBUL WATHAN dipakai mengganti nama “Padvinder Muhammadiyah“ tahun 1920.
Kejadian itu bertepatan dengan peristiwa akan turunnya dari tahta Paduka Sri Sultan VII di Yogyakarta. Untuk turut menghormat dan akan ikut mengiringkan pindahnya Sri Sultan VII dari keraton ke Ambarukmo, diadakan persiapan-persiapan dam latihan. Pada tanggal 30 Januari 1921 barisan HW keluar turut mengiringkan Sri Sultan VII pindah dari keraton ke Ambarukmo. Keluarga HW mendapat penuh perhatian dari khalayak ramai. Dari saat itulah HW terkenal pada umum. Hal ini ditambah lagi sesudah beberapa hari kemudian HW berbaris dalam perayaan penobatan Sri Sultan VIII. Perayaan diadakan di alun-alun utara Yogyakarta. HW turut pula dengan mengadakan demonstrasi dimuka panggung dimana Sri Sultan VIII dengan para tamu menyaksikannya.
HW telah menjadi buah bibir masyarakat. Demikianlah uniform HW mulai dikenal masyarakat. Maka tidak heranlah, kalau kadang-kadang kalau ada anak Belanda atau Cina berpakaian Padvinder (NIPV) dikatakan : “Lho, itu ada HW Landa, Lho itu ada HW Cina”, yang sebetulnya yang dimaksud adalah Padvinder NIPV, bahkan setiap ada anak berpakaian pandu selalu dikatakan Pandu HW.
Pada tanggal 13 Maret 1921 KH. Fachrudin menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya yang diantar oleh barisan Pandu HW dan Warga Muhammadiyah sampai Stasiun Tugu Yogyakarta. KH. Fachrudin sempat berpesan didepan anggota-anggota HW dengan menanamkan anti penjajah pada anak HW :
“Tongkat-tongkat yang kamu panggul itu pada suatu ketika nanti akan menjadi senapan dan bedil”
Pesan KH. Fachrudin itu ternyata benar, karena beberapa tahun kemudian banyak anggota HW yang memegang senjata pada Zaman Jepang dengan memasuki barisan PETA (Pembela Tanah Air) seperti : Suharto (Presiden), Sudirman (Panglima Besar TNI), Mulyadi Joyomartono, Kasman Singodimejo, Yunus Anis, dll.
Pesatnya kemajuan HW rupaya mendapat perhatian dari NIPV (perkumpulan kepanduan Hindia belanda sebagai cabang dari kepanduan di Negeri Belanda(NPV)). Pada waktu itu gerakan kepanduan yang mendapat pengakuan dari Internasional hanyalah yang bergabung dalam NIPV tersebut.

HW MENOLAK BERGABUNG DENGAN NIPV
M. Ranelf seorang pemimpin dari NIPV dan yang memegang perwakilan NPV telah datang di Yogyakarta menemui pimpinan HW, mengajak supaya HW masuk ke dalam organisasi NIPV. Usaha-usaha Ranelf selaku komisaris NIPV tiada hentinya untuk menarik HW menjadi anggota NIPV sehingga ketika Konggres Muhammadiyah tahun 1926 di Surabaya, ia mengikuti Konggres Muhammadiyah dari awal sampai dengan selesai.
Selanjutnya diadakan pertemuan lagi di Yogyakarta oleh wakil NIPV, mengajak HW masuk kedalam organisasi NIPV. HW mempunyai prinsip-prinsip yang sukar diterima oleh Padvinder. Adapun HW jika dikatakan itu bukan Padvinder, bagi HW tidak keberatan. HW adalah Hizbul Wathan, mau dikatakan itu padvinder atau bukan terserah yang mau mengatakannya.
KH. Fachrudin mengetahui bahwa NIPV merupakan kepanduan yang bersifat ke Belanda an dan merupakan alat dari penjajah Belanda, sehingga ajakan tersebut ditolak HW. Alasan HW menolak ajakan tersebut karena HW sudah mempunyai dasar sendiri yaitu Islam, dan HW sudah mempunyai induk sendiri yaitu Muhammadiyah. Sesuai dengan induknya HW bersemangat anti penjajah, HW tidak dapat diatur menurut aturan NIPV.

HW PADA MASA PENJAJAHAN JEPANG
Pada permulaan jaman Jepang HW masih nampak kegiatannya, bahkan ikut pawai yang diadakan oleh Jepang dalam rangka merayakan UlangTahun Tenno Heika, sedangkan yang memimpin pawai tersebut Bp. Haiban Hadjid. HW terpilih untuk ikut serta dalam pawai tersebut karena HW dalam baris-berbaris terkenal bagus dibandingkan dengan kepanduan lainnya. Oleh karena itu pandu-pandu dari organisasi lain memberi identitas HW sebagai PANDU MILITER.
Kepanduan pada permulaan perndudukan Jepang namapknya akan mendapat kesempatan hidup terus. Namun tidak lama kemudiansecara terang-terangan Jepang melarang berdirinya organisasi-organisasi kepanduan serta pergerakan lainnya.
Sehingga semua pandu-pandu di Indonesia tidak aktif dari kegiatannya.

PADA MASA KEMERDEKAAN
Sesudah proklamasi kemerdekaan timbullah keinginan untuk menghidupkan kembali organisasi kepanduan Indonesia. Sedang bentuk dan sifatnya harus sesuai dengan keadaan, yakni suatu organisasi kepanduan yang bersatu meliputi seluruh Indonesia dan tidak terpecah belah.
Pada akhir bulan September 1945 di Balai Mataram Yogyakarta berkumpullah beberapa orang pemimpin pandu. Dari HW hadir Bp. M. Mawardi dan Bp. Haiban Hadjid.
Pada tanggal 27 – 29 Desember 1945 diadakan konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia yang hadir lebih kurang 300 orang. Termasuk utusan dari HW. Dalam konggres ini dengan suara bulat diputuskan membentuk PANDU RAKYAT INDONESIA.
Anggota pengurus Kwartir Besar Pandu Rakyat Indonesia antara lain : Dr. Mawardi (KBI), Hertog (KBI), Abdul Ghani (HW), Jumadi (HW).
Tahun 1948 terjadilah aksi polisionil ke 2, Belanda menduduki Yogyakarta, Ibu Kota RI.
Konggres pandu Rakyat kedua diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 20 sampai dengan 22 Januari 1950. Keputusan-keputusan yang dihasilakn dalam konggres Pandu Rakyat Indonesia yaitu antara lain menerima konsepsi baru yang memberi kesempatan kepada bekas pemimpin pandu untuk menghidupkan kembali organisasinya masing-masing.

AMANAT PANGSAR JENDERAL SUDIRMAN
Pada hari Ahad Legi 19 Desember 1948 Belanda menyerbu dan menduduki Ibu Kota RI Yogyakarta dan menangkap Presiden dan Wakil Presiden serta beberapa pemimpin Indonesia lainnya, tetapi bukan berarti RI telah jatuh. Pangsar Jenderal Sudirman (Pandu HW) meskipun dalam keadaan sakit beliau pantang menyerah, keluar kota untuk memimpin perang gerilya.
Pada tanggal 29 Juni 1948 Belanda meninggalkan Yogyakarta dan masuklah tentara RI ke Yogyakarta, yang kemudian terkenal dengan Yogya Kembali. Pangsar Jenderal Sudirman masih dalam keadaan dan dirawat di RS Magelang.
M. Mawardi dan beberapa orang wakil dari Muhammadiyah menengok di RS Magelang. Pada saat itu Jenderal Sudirman mengamanatkan kepada Mawardi selaku Wakil Muhammadiyah agar Kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan tempat pendidikan untuk CINTA TANAH AIR didirikan lagi. Di samping itu juga untuk melanjutkan tujuan semula pendirian HW yaitu : sebagai kader Muhammadiyah dalam penyebaran agama Islam. Dikatakan bahwa HW merupakan tempat yang baik untuk mendidik anak-anak Muhammadiyah agar kelak menjadi seorang pejuang yang cinta tanh air dan sekaligus taat pada agama. Oleh karena itu dianjurkan pada warga Muhammadiyah agar jangan ragu-ragu lagi untuk mendidik putra-putrinya melalui Kepanduan HW.

APEL PERESMIAN BERDIRINYA KEMBALI HW
Untuk melaksanakan amanat Pangsar Jendral Sudirman pada sore hari tanggal 29 Januari 1950 secara simbolis HW mengadakan apel yang dipimpin oleh Bp. Haiban Hadjid untuk meresmikan berdirinya kembali kepanduan Hizbul Wathan, dan pada malam harinya Pangsar TNI Jenderal Sudirman wafat. Oleh karenanya pada waktu itu ada semboyan :
“HW BANGKIT UNTUK MELANJUTKAN KEPEMIMPINAN JENDERAL SUDRIMAN”
Setelah HW resmi berdiri lagi banyaklah anggota Pandu Rakyat yang dulu juga pandu HW masuk kembali ke dalam Hizbul Wathan.

MAJELIS HW
Kepanduan Hizbul Wathan yang merupakan organisasi bagian Muhammadiyah dalam struktur organisasinya tidak dapat dipisahkan dari Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis HW disingkat dengan Majelis HW adalah suatu badan pembantu Pimpinan Muhammadiyah yang diserahi tugas melaksanakan Pimpinan, usaha Muhammadiyah dalam bidang Ke HW an. Majelis HW adalah sebagai Kwartir Besar HW dan mempunyai Pimpinan langsung ke bawah tingkat daerah, cabang. Anggota Majelis HW terdiri dari anggota Muhammadiyah yang mempunyai keahlian tentang HW. Mereka ditetapkan dan diberhentikan oleh PP Muhammadiyah.

MAJELIS HW TAHUN 1961
Ketua : MH. Mawardi
Wk/Kb Umum : R. Haiban Hadjid
KB Bag. Lab : HAG Dwidjosuparto
KB Penghela : R. Subiso Sastrowarsito
KB Pengenal : H. Suroso
KB Athfal : Donowardoyo
KB Bag. Latihan : Otong Muchsin
KB Perw. Jakarta : KH. Mansur
Anggota : R. Dawam Marzuki
Bendahara : Hirmas
Sekretaris I : H. Amien Luthfie
Sekretaris II : Achmad Sumitro, BSc
Sekretaris III : Rofiq JA




titik terpencar namanya pribadi 
ialah nyala hidup dibawah abu cinta
oleh cinta pribadi kian abadi